Manga dan bande dessinée adalah bentuk ekspresi naratif yang menggunakan gambar dan teks, tetapi ada perbedaan yang signifikan dalam gaya dan karakteristiknya.
Manga berkembang terutama di Jepang dan dicirikan oleh skema warna hitam-putih yang khas.
Di sisi lain, Bandes dessinées berkembang di Eropa (khususnya di Prancis dan Belgia) dan banyak karya berwarna yang dianggap memiliki nilai artistik yang tinggi.
Artikel ini merinci perbedaan antara manga dan bande dessinée dalam hal gaya, alur cerita dan metode produksi.
Kartun dan bandes dessinées: perbedaan gaya
Langkah pertama adalah menjelaskan perbedaan antara manga dan bande dessinée dari segi gambar dan ekspresi.
Dalam kasus kartun
Manga adalah bentuk cerita bergambar yang berkembang terutama di Jepang dan memiliki cara ekspresi yang unik. Manga umumnya berwarna hitam dan putih, tetapi karya berwarna juga ada.
Pada karya hitam-putih, bayangan dan ketebalan garis menonjolkan kekuatan ekspresif, sedangkan pada karya berwarna, warna-warna yang jelas tampak memikat.
Gaya gambar manga dicirikan oleh perkembangan narasi yang cepat, dengan banyak ekspresi emosi karakter dan efek suara yang unik.
Panel-panelnya juga ditata secara bebas dan terstruktur agar mudah diikuti oleh para pembaca.
Dalam kasus bande dessinée
Bande dessinée adalah bentuk narasi bergambar yang berkembang di Eropa (khususnya Prancis dan Belgia) dan dianggap memiliki nilai artistik yang tinggi.
Penggunaan warna dalam bandes dessinées adalah hal yang umum dan dicirikan oleh ekspresi yang penuh warna.
Latar belakang dan karakter juga menampilkan detail yang halus, dengan penekanan pada penggambaran yang cermat dan realisme.
Perhatikan, bahwa tata letak panel didasarkan pada komposisi yang konstan dan gambar garis yang jernih sangat mengesankan.
Kartun dan bandes dessinées: perbedaan dalam penceritaan.
Ada juga perbedaan antara manga dan bande dessinée dalam hal alur cerita, seperti yang dijelaskan di bawah ini.
Dalam kasus kartun
Manga adalah narasi bergambar yang berkembang terutama di Jepang.
Berbagai macam genre – aksi, fantasi, roman, misteri, dll. – dan variasi cerita yang menarik minat pembaca terwakili dengan baik.
Selain itu, dalam komik, penekanannya adalah pada pengembangan dan perubahan karakter, yang sering kali menjadi pusat dari alur cerita.
Fitur lainnya yaitu, penggambaran emosi dan adegan aksi yang efektif dengan cara ekspresi yang unik.
Dalam kasus bande dessinée
Cerita Bande dessinée berfokus pada realitas dan kedalaman.
Banyak cerita yang berlatar belakang masalah sosial, sejarah dan budaya, dan kaya akan elemen yang membuat pembaca berpikir, sementara emosi dan situasi karakter sering digambarkan dengan hati-hati dan cerita berkembang perlahan.
Hal ini dicirikan oleh penekanannya pada realisme dan penggunaan deskripsi yang mendetail untuk menggambarkan pemandangan dan psikologi karakter.
Kartun dan bandes dessinées: perbedaan dalam metode produksi
Manga dan bande dessinée tidak hanya berbeda dalam gaya dan alur cerita, tetapi juga dalam metode produksi.
Dalam kasus kartun
Produksi sebuah buku komik dimulai dengan pengarang yang membuat cerita, mendesain karakter, dan menentukan tata letak dan komposisi panel.
Draf kemudian diselesaikan pada kertas manuskrip, dengan gambar garis, nada dan garis efek yang ditambahkan.
Dalam banyak kasus, kartunis mempekerjakan asisten untuk berbagi beban kerja dan meningkatkan efisiensi.
Peran asisten adalah membantu kartunis berkonsentrasi pada karakter utama dan adegan utama dengan memberikan latar belakang, efek garis dan toning.
Dalam kasus bande dessinée
Produksi bande dessinée sering kali melibatkan peran yang terpisah antara seniman dan ilustrator.
Penulis membuat cerita dan menulis skenario, sementara ilustrator biasanya menggambar berdasarkan skenario tersebut.
Pembagian kerja ini sering kali menghasilkan karya berkualitas tinggi, karena cerita dan gambar dibuat oleh para spesialis di bidangnya masing-masing.
Karena warna adalah hal yang umum dalam bandes dessinées, maka, seorang pewarna yang bertanggung jawab atas warna juga dapat ditambahkan.
ringkasan
Manga dan bande dessinée menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam tiga aspek: gaya, cerita, dan metode produksi.
Manga didasarkan pada warna hitam dan putih, ditandai dengan ekspresi emosi dan efek suara yang unik dari para karakter, perkembangan cerita yang cepat, dan berbagai genre.
Dalam metode produksi, biasanya kartunis mempekerjakan asisten untuk membantu mereka bekerja lebih efisien.
Di sisi lain, Bande dessinée sering dicirikan oleh karya warna, deskripsi yang mendetail dan cerita berbasis realitas, dengan seniman dan ilustrator yang mengambil peran terpisah, dan karya berkualitas tinggi sering kali dihasilkan oleh para spesialis.
Dengan demikian, manga dan bande dessinée adalah bentuk ekspresi, masing-masing dengan daya tarik yang unik, dan memahaminya dapat menuntun pada apresiasi terhadap budaya yang berbeda.